Pemanfaatan Cendawan Gliocladium sp. Sebagai Biopestisida Hayati dalam Mengendalikan Serangan Hama dan Penyakit Tanaman
Pestisida hayati merupakan formulasi yang mengandung mikroba tertentu seperti jamur, bakteri maupun virus yang bersifat antagonis terhadap mikroba penyebab penyakit tanaman atau dengan mengahasilkan senyawa racun bagi hama maupun penyakit yang menyerang tanaman. Gliocladium sp. menjadi salah satu contoh mikroba antagonis dari kelompok cendawan. Gliocladium sp merupakan jamur tanah yang umum dan tersebar di berbagai jenis tanah, misalnya tanah hutan, dan pada beragam rizosfer tanaman. Pertumbuhan optimum jamur antagonis terjadi pada suhu 25-32° C. Jamur parasite nekrotof ini mampu tumbuh baik sebagai pesaing saprotof dari jamur lainnya. Jamur sangat toleran terhadap CO2 Pada medium yang mengandung NaCl 5%, jamur tampak mengalami penurunan pertumbuhan dan pensporaan. Gliocladium sp mudah ditemukan di dalam tanah, namun demikian jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak menimbulkan efek yang diharapkan.
Biakan jamur Gliocladium sp diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida, yang berperan mengendalikan organisma patogen penyebab penyakit tanaman. Penambahan Gliocladium sp ke dalam tanah sangat diperlukan karena Untuk menambah populasinya untuk mengendalikan cendawan patogen, karena semakin banyak populasi Gliocladium sp di dalam tanah daya antagonisnya akan semangkin besar, selain itu antibiotik yang dihasilkan akan semangkin baik untuk membunuh pathogen. Mekanisme antagonis dari Gliocladium sp. terhadap organisme lain adalah hiperparasitisme, lisis dan kompetisi. Mekanisme hiperparasit menunjukkan agens antagonis secara langsung memarasit dan mengambil makanan daripatogen uji. Mekanisme lisis adalah peristiwa penghancuran materi biologi yang dilakukan oleh enzim,sedangkan mekanisme kompetisi merupakan persaingan tumbuh antara jamur antagonis dan atogen uji untuk mendapatkan nutrisi dan ruang yang ketersediaannya terbatas (Rahma & Karimah, 2021).
Purba, D. N. K., Khalimi, K., & Suniti, N. W.
(2023). Efektivitas Formula Biofungisida dalam Mengendalikan Penyakit Layu
Fusarium pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.). Agrotrop : Journal on
Agriculture Science, 13(2), 194. https://doi.org/10.24843/ajoas.2023.v13.i02.p04
Rahma, Y. A., & Karimah, I. (2021). Eksplorasi dan
Identifikasi Agen Hayati Gliocladium Sp. dalam Menghambat Pertumbuhan Cendawan
Patogen Colletotrichum sp. Prosiding SEMNAS BIO 2021, 1, 432–440.
Nama :
Sabrina Dinda Kahrisma Putri
NPM :
21025010133
Kelas :
C025
Mata Kuliah :
Sistem Pertanian Berkelanjutan
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Sri Wiyatiningsih, MP.
Komentar
Posting Komentar